Adder Inverting
- Jurnal Percobaan Adder Inverting Amplifier
- Data Perhitungan Percobaan Adder Inverting Amplifier
Rangkaian
adder inverting amplifier adalah rangkaian penjumlah tegangan input yang dasarnya
adalah rangkaian inverting. Nilai ouput
yang dihasilkan oleh rangkaian ini adalah total jumlah dari nilai input yang
masuk ke dalam rangkaian.
Besarnya
penjumlahan nilai input tersebut akan bernilai negatif karena penguat
operasional akan mengalami invers. Besarnya penguatan tegangan (Av) tiap sinyal
input mengikuti perbandingan Rf dan resistor masing-masing inputan. Pada gambar
diatas, besarnya output yang dihasilkan dari rangkaian dirumuskan sebagai
berikut :
Prinsip
kerja pada percobaan ini yaitu nilai tegangan input yang diberikan (V1 dan V2)
akan mengalir melewati resistor input masing-masing (R1 dan R2) menuju ke satu
titik yang disebut Vm. Vm tersebut akan diumpan masuk ke kaki inverting op amp
dan Rf menuju ke Vout. Nantinya arus dari op amp akan menuju ke ground yang
terletak pada kaki non inverting. Rangkaian adder inverting ini memiliki
ciri khusus yaitu sinyal pengeluaran merupakan hasil penguatan dari penjumlahan
sinyal masukkannya. Ciri khusus lainnya yaitu terletak pada sinyal keluaran
yang dihasilkan, dimana sinyal keluaran akan membalik dan memiliki beda fasa
sebesar 180 derajat dari sinyal input.
1. Analisa prinsip
kerja dari rangkaian adder inverting amplifier berdasarkan nilai yang
didapatkan dari percobaan!
Jawab :
Rangkaian adder inverting amplifier menjumlahkan tegangan input yang masuk ke dalam rangkaian, sehingga outputnya merupakan total dari jumlah tegangan inputan. Berdasarkan nilai yang telah didapatkan pada percobaan , dengan menggunakan nilai Rf sebesar 20k ohm, R1 dan R2 sebesar 10k ohm, serta nilai V1 dan V2 yang bervariasi, didapati nilai keluaran yang diperkuat oleh operasional amplifier dengan rumus AV=-(Rf/Ri). Nilai Vout yang dihasilkan pada setiap percobaan juga bernilai negatif. Hal ini membuktikan bahwasanya rangkaian adder inverting amplifier menghasilkan nilai Vout yang berkebalikan atau mengalami invers dan juga pada sinyal input dan setelah kita liat pada osiloscope sinyal input dan sinyal output mengalami perbedaan phasa 180 derajat.
2. Bagaimana
perbandingan antara nilai perhitungan dengan pengukuran dan jika terjadi
perbedaan, berikan alasannya!
Jawab :
Berdasarkan data perhitungan dengan data hasil pengukuran yang didapatkan dalam percobaan, didapatkan nilai terukur dan perhitungan yang mirip dan terdapat sedikit perbedaan. Dengan nilai Rf = 20k ohm dan R1,R2 = 10k ohm, didapati nilai penguatan sebesar 3 kali . Besar nilai penguat ini sama besarnya dengan penguatan pada pengukuran, karena data yan digunakan sama.
Perbedaan nilai yang mencolok tersebut disebabkan oleh kesalahan praktikan dalam mengukur karna ketika mengukur kemungkinan potensio tergeser dan potensio pada v1 yang maks sebelum v1 pada jurnal.
Rangkaian inverting adder : klik disini
Video penjelasan : klik disini
Video percobaan : klik disini
Komentar
Posting Komentar