Sub Chapter 4.8




 1.Tujuan[kembali]

Mengetahui definisi Design Operation

Mengetahui berbagai komponen pada Design Operation

Mensimulasikan rangkaian pada Design Operation

 2.Alat dan Bahankembali]

ALAT :

Instrumen :
a. Voltmeter 

DC Voltmeter merupakan alat yang digunakan untuk mengukur besar tengangan pada suatu komponen. Cara pemakaiannya adalah dengan memparalelkan kaki2 Voltmeter dengan komponen yang akan diuji tegangannya.

Berikut adalah Spesifikasi dan keterangan Probe DC Volemeter


b). Baterai (Battery)

Baterai (Battery) adalah sebuah sumber energi yang dapat merubah energi kimia yang disimpannya menjadi energi listrik yang dapat digunakan seperti perangkat elektronik.

Tampilan baterai pada aplikasi Proteus

Tampilan baterai asli

BAHAN:

a.Resistor

Resistor berfungsi sebagai pengatur dalam membatasi jumlah arus yang mengalir dalam suatu rangkaian, menahan sebagian arus listrik agar sesuai dengan kebutuhan suatu rangkaian elektronika, danmenurunkan tegangan sesuai dengan yang dibutuhkan oleh rangkaian elektronika.

Cara Menghitungnya


Contoh :
Gelang ke 1 : Coklat = 1
Gelang ke 2 : Hitam = 0
Gelang ke 3 : Hijau   = 5 nol dibelakang angka gelang ke-2; atau kalikan 105
Gelang ke 4 : Perak  = Toleransi 10%
Maka nilai resistor tersebut adalah 10 * 105 = 1.000.000 Ohm atau 1 MOhm dengan toleransi 10%.

b.     Transistor

Merupakan alat semikonduktor yang digunakan sebagai penguat, sebagai sirkuit pemutus dan penyambung arus (switching), stabilisasi tegangan, dan modulasi sinyal. Transistor berfungsi sebagai kran listrik, di mana arus inputnya (BJT) dan tegangan inputnya (FET), memungkinkan pengaliran listrik yang sangat akurat dari sirkuit sumber listriknya.


d.Kapasitor

menyimpan energi


 c. Kapasitor

 
 Kapasitor adalah suatu alat yang dapat menyimpan energi di dalam medan listrik, dengan cara mengumpulkan ketidakseimbangan internal dari muatan listrik. Kapasitor mempunyai satuan Farad dari Michael Faraday.
     
Kapasitor di pasaran

 3.Dasar Teori[kembali]

 Konfigurasi basis umum unik karena sinyal input dihubungkan ke terminal emitor yang tinggi dan penguatan yang baik pada rentang AC. 

 

Konfigurasi dasar umum yang khas ditunjukkan pada Gambar 4.49. yang digunakan dalam konfigurasi ini, dan basis adalah konektor umum antara input pemancar dan konektor output kolektor. 

 

 


Menerapkan hukum tegangan Kirchhoff memberikan hasil

Menerapkan hukum tegangan Kirchhoff ke seluruh perimeter luar jaringan Gambar. 
 4.51 akan menghasilkan




Tegangan V CB dari Gambar. 4.51 dapat ditemukan dengan menerapkan hukum tegangan Kirchhoff ke loop output dari Gambar 4.51 untuk mendapatkan:




 3a.Example[kembali]

1) Tentukan arus I E dan I B dan tegangan V CE dan V CB untuk konfigurasi dasar umum pada gambar 4.52 di bawah!


2) Lihat gambar di bawah! Apakah rangkaian ini Common Base, Common Emiter atau Common Kolektor?

Jawaban:

Common Base. Karena kaki basisnya tidak memiliki hambatan dan tegangan sumber (langsung di groundkan).

 

3) Sesuai dengan gambar rangkaian di atas. Hitunglah nilai RC dan RE ? Jika diketahui : 

VCC = 12 Volt 

VEE = 6,4 Volt 

Dan pada titik kerja Q nilai IE = 2 mA dan VCB = 6 Volt

Jawaban:





3b.Problem[kembali]

1) Apa saja karakteristik penting dari konfigurasi dasar umum?

Jawaban:

Karakteristik penting dari common base configuration diantaranya, nilai impedansi input yang sangat rendah, tegangan basis-emitter (VBE) yang rendah, tingkat arus kolektor (IC) yang tinggi, serta tidak memiliki amplifikasi arus.

 

2) Jelaskan mengapa impedansi input pada common base configuration sangat rendah?

Jawaban:

Impedansi input pada common base configuration sangat rendah karena input sinyal langsung dihubungkan ke basis transistor yang berfungsi sebagai electrode yang sangat sensitif terhadap perubahan arus. Hal ini menyebabkan transistor menjadi sangat responsif terhadap perubahan sinyal input.

 

3) Apa keuntungan dan kekurangan penggunaan konfigurasi dasar umum pada penguat?

Jawaban:

Keuntungan dari penggunaan konfigurasi dasar umum pada penguat adalah memiliki impedansi input yang sangat rendah, yang membuatnya cocok untuk digunakan dalam rangkaian penguat sinyal tinggi. Namun, kekurangannya adalah kurang stabil dan kurang responsif terhadap perubahan suhu dan tegangan. Selain itu, gain voltase dan arus dapat sangat sensitif terhadap perubahan parameter transistor, sehingga diperlukan penyesuaian dan pengaturan yang lebih cermat.


3c.Multiple Choice[kembali]

1) Pernyataan manakah yang benar tentang Common Base Configuration?

a. Arus basis kecil dibandingkan dengan arus kolektor.

b. Tegangan basis dan kolektor sama besar.

c. Tegangan emitter lebih tinggi dari tegangan kolektor.

d. Impedansi input tinggi dan impedansi output rendah.

Jawab: Pada Common Base Configuration, arus basis sangat kecil dibandingkan dengan arus kolektor dan arus emitter. Selain itu, tegangan basis dan kolektor tidak sama besar dan impedansi input rendah sedangkan impedansi output tinggi. (jawaban a)

 

2) Pada Common Base Configuration, ketika tegangan basis meningkat, apa yang terjadi pada arus kolektor?

a. Arus kolektor meningkat.

b. Arus kolektor menurun.

c. Arus kolektor tidak berubah.

d. Arus kolektor menjadi nol.

Jawab: Ketika tegangan basis meningkat pada Common Base Configuration, arus kolektor akan menurun. Hal ini disebabkan oleh sifat dari transistor tipe NPN pada Common Base Configuration yang memiliki arus kolektor yang tergantung pada arus basis. (jawaban b)

 

3) Pada Common Base Configuration, jika hambatan beban yang terhubung pada kolektor diubah dari nilai awal, bagaimana pengaruhnya terhadap tegangan keluaran?

a. Tegangan keluaran tetap konstan.

b. Tegangan keluaran akan meningkat.

c. Tegangan keluaran akan menurun.

d. Tegangan keluaran menjadi nol.

Jawab: Pada Common Base Configuration, ketika hambatan beban diubah dari nilai awal, maka tegangan keluaran akan menurun. Hal ini disebabkan oleh sifat dari transistor pada Common Base Configuration yang memiliki impedansi output yang tinggi sehingga ketika hambatan beban dinaikkan, akan terjadi penurunan tegangan keluaran. (jawaban c)

 

4.Percobaan[kembali]

a. Prosedur percobaan 
  • Untuk membuat rangkaian ini, pertama, siapkan semua alat dan bahan yang bersangkutan, di ambil dari library proteus
  • Letakkan semua alat dan bahan sesuai dengan posisi dimana alat dan bahan terletak.
  • Tepatkan posisi letak nya dengan gambar rangkaian
  • Selanjutnya, hubungkan semua alat dan bahan menjadi suatu rangkaian yang utuh 
  • Lalu mencoba menjalankan rangkaian , jika tidak terjadi error, maka motor akan bergerak yang berarti rangkaian bekerja

b.Prinsip Kerja

Konfigurasi common base (CB) atau basis bersama adalah konfigurasi yang dimana kaki basis-nya di ground kan dan digunakan secara bersamaan untuk INPUT ataupun OUTPUT. Pada configurasi ini, sinyal INPUT akan dimasukkan ke Emitor dan sinyal OUTPUT-nya akan diambil langsung dari kolektor, sementara untuk kaki basis-nya akan di-ground-kan. Oleh sebab itu, konfigurasi common base juga biasa disebut dengan “Grounded Base”.

Konfigurasi common base ini bisa menghasilkan penguatan tegangan antara sinyal INPUT dengan sinyal OUTPUT. Namun meski demikian tidak akan menghasilkan penguatan pada arus.

c.Gambar Rangkaian



rangkaian 4.52

  • Prinsip Kerja: Baterai 4V dipasang seri dengan hambatan sebesar 1.2k ohm yang terhubung dengan transistor, didapatkan pengukuran tegangan senilai 3.20 V. Selanjutnya sumber tegangan lainnya dipasang paralel terhadap sumber tegangan pertama senilai 10V, yang diserikan dengan sebuah hambatan senilai 2.4k ohm, didapatkan nilai pengukuran pada hambatan tersebut sebesar 6.60 V.



rangkaian 4.51
Prinsip Kerja: Baterai 12V dipasang seri dengan hambatan sebesar 10k ohm dan terhubung dengan transistor. Selanjutnya sumber tegangan lainnya dengan nilai yang sama dipasang paralel terhadap sumber tegangan pertama sehingga didapatkan nilai pengukuran pada hambatan tersebut sebesar 11.2 V. 



Rangkaian 4.50
Prinsip KerjaSebuah transistor NPN dipasangkan dengan sebuah tahanan RE dan diberi masukan dengan sebuah sumber tegangan yang kemudian terhubung dengan ground.



Rangkaian 4.49
Prinsip KerjaKonfigurasi basis umum atau Common-Base Configuration menggunakan sebuah sinyal yang terhubung ke terminal emitor. Pengaplikasian rangkaian ini menggunakan sebuah transistor yang menghubungkan antara beban, baterai, dan juga kapasitor elektrolit. Perhitungan nilai besaran pada konfigurasi ini menggunakan hukum tegangan Kirchhoff. Domain AC pada konfigurasi ini memiliki nilai impedansi input yang sangat rendah dan impedansi output yang tinggi.





d.Video[kembali]

Rangkaian 4.49



Rangkaian 4.50



rangkaian 4.51



Rangkaian 4.52


5.Donwload File[kembali]

download rangkaian 4.49 [klik disini]

download rangkaian 4.50 [klik disini]

download rangkaian 4.51 [klik disini]

download rangkaian 4.52 [klik disini]

download video 4.49 [klik disini]

download video 4.50 [klik disini]

download video 4.51 [klik disini]

download video 4.52 [klik disini]

download datasheet transistor [klik disini]

download Data Sheet Transistor NPN 2N3053 (download

download Data Sheet Resistor 10K (download)

download Data Sheet Kapasitor (download)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kontrol Ruang Pengering Jagung

Sub Chapter 7.3

Modul 1